MUSI RAWAS - Meluapnya aliran Sungai Musi sejak Sabtu (11/3), mengakibatkan banjir di Kabupaten Musi Rawas bertambah luas. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas, H. Darsan, melaporkan terdapat tiga Kecamatan di kawasan Sungai Musi Ulu tedampak banjir, yakni BTS Ulu Cecar, Sukakarya, dan Muara Kelingi. Akibatnya, puluhan rumah terendam banjir dan akses jalan terputus. Dampak terparah membuat Desa Pangkalan Tarum, Kecamatan BTS Ulu Cecar, terisolasi.
“Kami masih fokus dulu di Pangkalan Tarum, karena akses menuju desa ini terputus. Jadi agak terisolir," jelas ketua BPBD. Diakuinya tim bersama-sama mengevakuasi warga yang ingin keluar masuk desa dengan perahu karet karena tidak bisa melintas menggunakan kendaraan.
Sampai saat ini (12/3), kepala BPBD Musi Rawas bersama Asisten I H. Ali Sadikin masih memantau dan bersiaga di Kecamatan Muara Kelingi.
Di Kecamatan BTS Ulu, selain Desa Pangkalan Tarum, banjir juga melanda Desa Mulyo Harjo dan Desa Pelawe. Sedangkan di Kecamatan Muara Kelingi, banjir terjadi di Kelurahan Muara Kelingi. "Rata-rata rumah warga di sini masih berupa rumah panggung, sehingga genangan air yang tenang masih mampu membuat warga bertahan," ucap Kepala BPBD Musi Rawas.
Sementara di Kecamatan Sukakarya, banjir tidak begitu berdampak pada rumah warga. Hingga saat ini (12/3), baik berdasarka laporan maupun pantauan, tidak ada rumah hanyit maupun korban jiwa. Namun, ada beberapa jalan yang digenangi air akibat luapan Sungai Musi.
Kepala Unit Basarnas Lubuklinggau (Musi Rawas, Lubuklinggau, Muratara), Ivan, mengatakan pihaknya siaga 24 jam, baik peralatan yang dibutuhkan maupun personil. “Kalau soal banjir, biasanya diawali pendataan oleh BPBD, apabila dalam data tersebut tercatat suatu kondisi yang membahayakan seseorang dan butuh penanganan evakuasi, baru kemudian dikoordinasikan ke Basarnas,” jelasnya.
Penulis : Raden Wijaya